Ribuan Guru Bergerak, Sampaikan Sejumlah Tuntutan, Termasuk Menolak Insentif Dihapus
![Ribuan Guru Bergerak, Sampaikan Sejumlah Tuntutan, Termasuk Menolak Insentif Dihapus - JPNN.com Kaltim](https://cloud.jpnn.com/photo/kaltim/news/normal/2022/10/03/ribuan-guru-di-samarinda-saat-gelar-aksi-unjuk-rasa-di-depan-btiw.jpg)
Sementara itu, salah seorang guru honorer dari MTS Ash Shabirin Ali Wardana mengaku sangat merasakan dampak dari kebijakan Pemkot.
Ali mengatakan telah mengabdi sebagai guru honorer di MTS Ash Shabirin sejak 2014 dengan mendapat insentif sebesar Rp 700 ribu per bulan, sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) diambil alih di bawah Pemprov Kaltim.
Atas kebijakan baru dari Pemkot Samarinda itu, Ali merasakan dampak yang dibayarkan insentifnya menjadi 6 bulan saja.
Sementara insentif yang diterima sebelumnya diberikan sebanyak 4 kali selama satu tahun penuh.
"Sebulan Rp 700 ribu, dicairkan per tiga bulan sekali. Jadi kalau mengacu surat yang baru itu hanya setengah saja," ungkap Ali dikonfirmasi awak media di sela aksi unjuk rasa tersebut.
Selang satu jam massa beroperasi, Wali Kota Andi Harun akhirnya menemui para guru yang mengepung Balai Kota Samarinda.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menegaskan bahwa tidak ada penghapusan insentif.
"Tidak penghapusan insentif, Perwali masih berlaku. Saya tegaskan kembali bahwa tidak ada penghapusan insentif untuk guru negeri maupun swasta," tegasnya. (mcr14/jpnn)
Ribuan guru di Samarinda bergerak mengepung Kantor Wali Kota Samarinda untuk menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk menolak insentif dihapus
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Arditya Abdul Aziz
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News