Ribuan Guru Bergerak, Sampaikan Sejumlah Tuntutan, Termasuk Menolak Insentif Dihapus

Senin, 03 Oktober 2022 – 18:56 WIB
Ribuan Guru Bergerak, Sampaikan Sejumlah Tuntutan, Termasuk Menolak Insentif Dihapus - JPNN.com Kaltim
Ribuan guru di Samarinda saat gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota pada Senin (3/10) . Foto : Arditya Abdul Aziz/JPNN.com

Sementara itu, salah seorang guru honorer dari MTS Ash Shabirin Ali Wardana mengaku sangat merasakan dampak dari kebijakan Pemkot. 

Ali mengatakan telah mengabdi sebagai guru honorer di MTS Ash Shabirin sejak 2014 dengan mendapat insentif sebesar Rp 700 ribu per bulan, sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) diambil alih di bawah Pemprov Kaltim. 

Atas kebijakan baru dari Pemkot Samarinda itu, Ali merasakan dampak yang dibayarkan insentifnya menjadi 6 bulan saja. 

Sementara insentif yang diterima sebelumnya diberikan sebanyak 4 kali selama satu tahun penuh. 

"Sebulan Rp 700 ribu, dicairkan per tiga bulan sekali. Jadi kalau mengacu surat yang baru itu hanya setengah saja," ungkap Ali dikonfirmasi awak media di sela aksi unjuk rasa tersebut. 

Selang satu jam massa beroperasi, Wali Kota Andi Harun akhirnya menemui para guru yang mengepung Balai Kota Samarinda. 

Dalam kesempatan itu, Andi Harun menegaskan bahwa tidak ada penghapusan insentif.

"Tidak penghapusan insentif, Perwali masih berlaku. Saya tegaskan kembali bahwa tidak ada penghapusan insentif untuk guru negeri maupun swasta," tegasnya. (mcr14/jpnn)   

Ribuan guru di Samarinda bergerak mengepung Kantor Wali Kota Samarinda untuk menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk menolak insentif dihapus

Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Facebook JPNN.com Kaltim Twitter JPNN.com Kaltim Pinterest JPNN.com Kaltim Linkedin JPNN.com Kaltim Flipboard JPNN.com Kaltim Line JPNN.com Kaltim JPNN.com Kaltim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia