Pria Tunanetra Jadi Pengedar Sabu-sabu, Sulit Ditangkap Karena Miliki Kekuatan Ini
Kapolsek Loa Janan Iptu Aksarudin Adam menuturkan, operasi menangkap pengedar penderita kebutaan itu dilakukan langsung oleh dirinya sendiri.
Bermula dari informasi masyarakat, Aksarudin kemudian melakukan pemantauan dan menggerebek pelaku yang saat itu sedang duduk di depan teras rumah.
"Kebetulan saya sendiri yang menangkap dia, saya terima informasi, pelaku ini di jam-jam tertentu keluar ke depan rumahnya. Itu berarti dia sedang menunggu pembelinya," ucapnya dikonfirmasi JPNN.com, Kamis (30/6/2022).
Dari hasil penyidikan, pelaku mengakui sudah tiga tahun mengedarkan sabu-sabu.
Narkotika golongan 1 itu kebanyakan diedarkan kepada pekerja tambang dan pelanggan tetap.
Untuk stok sabu-sabu, Uli mengaku mendapatkannya dari seorang bandar tak dikenal di Samarinda.
"Pelaku ini perannya pengedar. Pembelinya rata-rata pekerja tambang. Untuk pembelinya pelanggan tetap. Kalau ada sabu-sabu, dia open order. Kalau barang kosong, dia minta diantarkan pembelinya ke tempat bandar di Samarinda. Dia cuman hafal suara enggak tahu nama bandarnya," ungkapnya.
Iptu Aksarudin mengatakan pelaku memiliki kemampuan mengenali para pelanggannya cukup dengan mendengar dari suara mereka.
Pengedar sabu-sabu tunanetra di Kutai Kartanegara dikenal licin dan sulit ditangkap ternyata karena miliki kemampuan ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News