8 Sistem Transportasi Cerdas Diajukan Diterapkan di IKN, Tidak Semuanya Bisa Diadopsi
kaltim.jpnn.com, SAMARINDA - Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono mengungkapkan sistem transportasi cerdas atau intelligent transportation system (ITS) dikembangkan dalam pembangunan ibu kota negara baru di Kaltim.
Dia berharap ITS bisa menjadi sistem yang menjawab tantangan di masa depan IKN karena mengadaptasi teknologi mutakhir, internet of things dan kecerdasan buatan atau teknologi robotik.
Hal itu disampaikan Bambang dalam Webinar ITS Indonesia dengan tema 'Merancang Transportasi cerdas di Ibu Kota Nusantara yang digelar secara daring pada Kamis (14/7).
Menurutnya, dalam pengembangan ITS di IKN perlu perhatikan beberapa hal, di antaranya integritas ITS mesti sesuai dengan rencana induk transportasi berkelanjutan.
Kemudian sistem yang dikembangkan ITS harus mampu menjawab tantangan secara dinamis, untuk mengantisipasi teknologi transportasi di masa depan, serta teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kapasitas intuisi yang akan menjalankannya.
"Jangan sampai terjadi ketergantungan kepada satu ahli atau perusahaan tertentu. Transfer teknologi harus menjadi bagian dari capacity building," ungkap Bambang melalui keterangannya kepada JPNN.com, Kamis malam.
Bambang menyampaikan bahwa adaptasi sistem transportasi cerdas juga harus layak secara teknis.
Layak diterima secara sosial maupun layak secara ekonomi ataupun finansial, serta berkelanjutan secara lingkungan.
Ada 8 sistem transportasi cerdas yang diajukan diterapkan di IKN Nusantara, tetapi tidak semuanya bisa diadopsi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News