8 Sistem Transportasi Cerdas Diajukan Diterapkan di IKN, Tidak Semuanya Bisa Diadopsi

Kamis, 14 Juli 2022 – 23:36 WIB
8 Sistem Transportasi Cerdas Diajukan Diterapkan di IKN, Tidak Semuanya Bisa Diadopsi - JPNN.com Kaltim
Gambaran IKN Nusantara yang nantinya akan menerapkan sistem transportasi cerdas. Foto : Tim Informasi IKN.

Koordinator Tim Transisi IKN Wicaksono Sarosa menambahkan perencanaan transportasi di ibu kota negara yang baru nanti akan memenuhi 8 prinsip dan 24 indikator kinerja utama seperti tertuang di lampiran UU IKN.

Perencanaan transportasi di IKN bertujuan untuk memenuhi perinsip dan target yang ada dalam indikator kinerja utama, seperti prinsip terhubung aktif yang mudah diakses dengan target 80 persen, perjalan dengan transportasi publik dan mobilitas aktif 10 menit ke fasilitas penting dan simpul transportasi publik. 

Di dalam rencana induk, angkutan umum akan menjadi tulang punggung mobilitas di IKN.

Di dalamnya terdapat empat koridor transportasi, di antaranya koridor regional, primer, skunder dan tersier. 

"Koridor regional akan menggunakan kereta regional dan juga tol, koridor primer dengan kereta dalam kota, koridor sekunder dengan menggunakan bus rapid transit (BRT) listrik dan koridor tersier, kendaraan listrik otonom, sepeda dan bus feeder," ucap Wicaksono. 

Sementara itu, Pemimpin Tim Penyusun Rencana Induk Sistem Transportasi Cerdas di IKN sekaligus Wakil Presiden ITS Indonesia Resdiansyah mengaku sudah mengajukan delapan sistem ITS untuk IKN.

Mulai dari Advanced Traffic Management Systems (ATMS), Advanced Public Transportation System (APTS), Incident Management System (IMS), Electronic Payment System (APS), Advanced Traveller Information System (ATIS), Advanced Parking Management System  (APMS), Commercial Vehicle Operation System (CVOS), dan Autonomous Driving System (ADS).

Namun, menurut Resdiansyah, tidak semua teknologi transportasi cerdas yang diajukan bisa diadopsi sepenuhnya di IKN.

Ada 8 sistem transportasi cerdas yang diajukan diterapkan di IKN Nusantara, tetapi tidak semuanya bisa diadopsi
Facebook JPNN.com Kaltim Twitter JPNN.com Kaltim Pinterest JPNN.com Kaltim Linkedin JPNN.com Kaltim Flipboard JPNN.com Kaltim Line JPNN.com Kaltim JPNN.com Kaltim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News