Edi Damansyah Didiskualifikasi dari Pilkada Kukar Dinilai sebagai Kesalahan Fatal KPU

kaltim.jpnn.com, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Kartanegara untuk segera melaksanakan pemungutan suara ulang tanpa menyertakan Edi Damansyah sebagai calon bupati.
Terkait putusan MK tersebut, kader Partai Gerindra Arief Poyuono menilai KPU Kabupaten Kukar hingga tingkat pusat telah melakukan kesalahan fatal.
Arief menyebut putusan MK mendiskualifikasi Edi Damansyah yang merupakan calon bupati yang berpasangan dengan Rendi Solihin dan telah ditetapkan sebagai pasangan calon nomor urut di Pilkada 2024 merupakan kesalahan besar KPU.
Pasalnya, Arief menilai KPU tidak mentaati undang-undang dan peraturan yang sudah diuji di MK terkait periodesasi jabatan.
Akibat kesalahan sangat fatal tersebut, MK pun memerintahkan Pilkada Kukar harus diulang.
"Ini sangat fatal sekali sehingga akibat konspirasi busuk anggota KPU dari Pusat hingga Kutai Kartanegara sehingga harus diulang dan menyebabkan kerugian negara di mana negara harus mendanai kembali pilkada tersebut," tegas Arief dilansir dari kaltim.jpnn.com, Selasa (25/2).
Menurut Arief, sangat berbeda jika pemungutan suara ulang dikarenakan adanya kecurangan atau perselisihan jumlah suara yang terjadi dengan kesalahan yang dilakukan sejak awal.
"Ini ketidakbenaran dan konspirasi KPU untuk sejak awal mengizinkan Edi Damansyah yang sudah dua kali menjabat sebagai Bupati Kukar, tetapi tetap diloloskan untuk menjadi calon bupati pada Pilkada 2024," tegas Arief kembali.
Arief Poyuono menilai KPU Kabupaten Kukar hingga tingkat pusat telah melakukan kesalahan fatal buntut Edi Damansyah didiskualifikasi dan Pilkada Kukar Diulang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News