Samarinda Tempo Doeloe: Saat Merdeka Terlambat Menggema di Benua Etam

Minggu, 21 Agustus 2022 – 15:58 WIB
Samarinda Tempo Doeloe: Saat Merdeka Terlambat Menggema di Benua Etam - JPNN.com Kaltim
kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada, Samarinda, dulunya adalah kantor Asisten Residen. Di Kaltim, Belanda menyerahkan kedaulatan di lokasi berdirinya gedung ini pada 27 Desember 1949. Foto: Arditya Abdul Aziz/JPNN.com.

kaltim.jpnn.com - Jumat 17 Agustus 1945 atau 77 tahun yang silam, Soekarno didampingi Mohammad Hatta membacakan teks proklamasi tanpa adanya gangguan. 

Demikian menandakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara resmi merdeka melalui Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Namun kabar besar nan menggembirakan itu masih sukar disebarluaskan ke seluruh pulau. Di sejumlah daerah saat itu masih bergejolak.

Perlawanan terhadap tentara sekutu masih terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia, tak terkecuali di Benua Etam, sebutan Kalimantan Timur (Kaltim). 

Dalam catatan sejarah, rakyat di Benua Etam baru mengetahui kabar kemerdekaan Indonesia lebih dari 30 hari kemudian.

Hal itu terjadi karena situasinya masih minim pilihan media untuk menyebarluaskan kabar kemerdekaan Indonesia.

Keadaan itu diperburuk dengan penguasaan Jepang terhadap fasilitas utama media-media di berbagai daerah.

Meskipun telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, tentara Jepang tetap berusaha untuk menutupi-nutupinya.

Kabar besar Proklamasi Kemerdekaan RI terlambat sampai di Benua Etamhingga perjuangan rakyat kaltim memperjuangkan kemerdekaan.
Facebook JPNN.com Kaltim Twitter JPNN.com Kaltim Pinterest JPNN.com Kaltim Linkedin JPNN.com Kaltim Flipboard JPNN.com Kaltim Line JPNN.com Kaltim JPNN.com Kaltim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News