Festival Belian Adat Nondoi Digelar Selama 6 Hari, Ada Ritual Usir Roh Jahat
kaltim.jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Festival Belian Adat Paser Nondoi ikut berperan melestarikan warisan leluhur Suku Paser, terutama di kalangan anak muda.
Hal ini disampaikan Pj Bupati Penajam Paser Utara Muhammad Zainal Arifin seusai membuka Festival Belian Adat Paser Nindoi, Senin (28/10).
Festival Belian Adat Paser Nindoi akan berlangsung selama enam hari, yakni mulai 28 Oktober-2 November 2024.
Menurut dia, budaya asing dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi pola pikir, khususnya generasi muda yang menyebabkan lunturnya nilai-nilai budaya lokal dan minimnya minat anak muda terhadap budaya lokal.
"Oleh karena itu, kami mengajak pemuda untuk berperan dalam melestarikan budaya lokal agar tidak tergerus modernisasi," ujarnya.
Berkaitan dengan hal itu, Pemkab PPU melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan anak muda yang bertujuan melestarikan budaya lokal.
"Kegiatan tersebut di antaranya lomba kesenian tradisional, pelatihan bagi anak muda dan dokumentasi warisan budaya, termasuk kegiatan gelar budaya, seperti Festival Belian Adat Paser Nondoi," sebutnya.
Festival Belian Adat Paser Nondoi digelar di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam.
Teknis pelaksanaan diserahkan kepada Lembaga Adat Paser dan pemerintah kabupaten memantau, serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pesta adat yang digelar setiap tahun tersebut.
Festival Belian Adat Paser Nondoi merupakan ritual bersih-bersih kampung yang telah dilakukan masyarakat Paser jauh sebelum adanya kerajaan di daerah itu.
Festival Belian Adat Paser Nindoi akan berlangsung selama enam hari, yakni mulai 28 Oktober-2 November 2024
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News