Petinggi Polri dan TNI Turun Tangan, Demo di Gedung DPRD Kaltim Berakhir Tanpa Bentrokan

kaltim.jpnn.com, SAMARINDA - Ribuan mahasiswa di Samarinda yang menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kaltim akhirnya membubarkan diri setelah menyampaikan sejumlah tuntutan mereka pada Selasa (13/9) malam.
Sebelumnya, mereka yang tergabung di dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara itu sempat mengepung gedung DPRD Kaltim guna menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM.
Massa aksi menuntut para wakil rakyat Kaltim untuk keluar menemui mereka dan ikut serta menolak kebijakan dri pemerintah pusat yang menaikkan harga BBM jenis solar dan Pertalite.
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud sebenarnya sempat keluar menemui massa aksi.
Namun, massa aksi menganggap Ketua DPRD Kaltim berbelit-belit saat diminta untuk menyatakan sikap menolak kenaikan BBM.
Karena itu, massa aksi sampai sempat melemparkan botol bekas minuman ke arah Ketua DPRD Kaltim.
Hingga akhirnya gerbang DPRD Kaltim kembali ditutup petugas ketika para pendemo berusaha menerobos masuk.
Dari pantauan kaltim.jpnn.com, massa aksi kemudian memilih untuk tetap bertahan mengepung gedung DPRD Kaltim hingga malam hari.
Demo penolakan terhadap kenaikan BBM di Gedung DPRD Kaltim berakhir tanpa bentrokan setelah petinggi Polri dan TNI turun tangan melakukan mediasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News