Demo Selesai, Massa Aksi di Depan Kantor Gubernur Kaltim Membubarkan Diri
Berikutnya mendesak pemerintah memberantas mafia migas dan tambang batu bara serta dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok.
"Kami meminta evaluasi yang dilakukan kepada BPH Migas karena memiliki kinerja yang kami anggap sangat tidak memuaskan, bahkan masuk ke dalam kategori buruk. Contohnya di Kaltim solar masih sangat langka, dan kami bersama tahu, kemana kelangkaannya," paparnya.
Said menyebutkan bahwa tujuan unjuk rasa yang ingin dicapai hari ini, peserta aksi ingin mendengar respons dan sikap dari Pemerintah Provinsi Kaltim atas kenaikan harga BBM.
"Kami ingin gubernur atau seminim-minimnya wakil gubernur dapat turun menemui kami. Kami tidak akan mau masuk ke kantor gubernur sekalipun di janjikan bertemu Gubernur Isran Noor. Jadi mereka yang harus turun menemui kami di luar," pungkasnya.
Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengatakan penyampaian aspirasi dari para mahasiswa yang berlangsung siang hingga malam tadi, berjalan tertib dan kondusif.
Untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa tersebut, Polresta Samarinda mengerahkan sebanyak 820 personel gabungan terdiri dari Polri, TNI hingga Satpol PP.
"Alhamdulillah, aksinya dapat berjalan lancar, tertib dan kondusif, kami apresiasi dan ucap terimakasih kepada adek-adek mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya," ucap Kombes Ary dikonfirmasi usai unjuk rasa.
Kombes Ary turut membantah jalannya aksi unjuk rasa sempat terjadi kericuhan.
Sempat bertahan hingga malam, massa aksi dari ribuan mahasiswa di Samarinda di depan Kantor Gubernur Kaltim akhirnya membubarkan diri
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News