Dialog Budaya di Balikpapan Resmi Dibuka, Lagu Indonesia Raya 3 Stanza Dikumandangkan
"Kami harus bermitra untuk pemajuan kebudayaan," kata Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi.
Sejauh ini, pihaknya menjalin kemitraan dengan kementerian dan lembaga, dan sudah membentuk tim koordinasi layanan advokasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat.
Sjamsul Hadi menyampaikan saat ini sedang berproses membangun kerja sama melalui nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Kejaksaan Agung dan Kodam VI/Mulawarman.
Kerja sama perlu dilakukan sebab di Kaltim dan Kaltara banyak aset yang dimaknai sebagai objek cagar budaya dan sudah dalam bentuk situs.
Untuk di Kodam VI/Mulawarman yang menjadi ujung tombak adalah Babinsa yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di penjuru desa.
"Bantuan Babinsa diyakini mampu melakukan mitigasi dan selesaikan masalah, Babinsa mudah bangun komunikasi masyarakat Kaltim dan Kaltara dengan pendekatan budaya,” katanya.
Kepala BPK Wilayah XIV Kaltim-Kaltara Titi Lestari menyampaikan tujuan melindungi cagar budaya adalah untuk wujudkan rasa cinta tanah air dan mencintai budaya.
Kemendikbudristek menggelar dialog budaya yang mengusung tema 'Regulasi untuk Perlindungan Kebudayaan' di Balikpapan
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News