Prosesi Sakral Belimbur Menutup Festival Erau Adat Kutai 2024, Penuh Makna
kaltim.jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Prosesi sakral Belimbur menutup rangkaian acara Festival Erau Adat Kutai 2024 yang sudah dimulai sejak Sabtu (21/9).
Proses ini menjadi simbol keabadian adat leluhur dan keberlangsungan tradisi di tanah Kutai, Kaltim.
Sebelum prosesi itu digelar, diawali dengan arak-arakan replika Naga Laki dan Naga Bini dari Tenggarong menuju Kutai Lama, Minggu (30/9).
Di muara Sungai Mahakam, tubuh kedua naga dilarung sebagai persembahan kepada penguasa alam gaib.
Sementara kepala dan ekornya dibawa kembali ke Tenggarong untuk disemayamkan di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Prosesi ini bukan sekadar simbolis, melainkan ritual sakral yang menjadi sarana komunikasi antara alam nyata dan alam gaib.
Saat tubuh naga dilarung, Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura melaksanakan ritual Berumbang dan Rangga Titi di Tenggarong sebagai persiapan spiritual sebelum Belimbur.
Belimbur adalah ritual pencucian diri yang dilakukan setelah air suci (Air Tuli) dari Kutai Lama tiba di Tenggarong.
Sultan, kerabat Kesultanan, dan masyarakat akan memercikkan Air Tuli ke tubuh dengan Mayang Pinang, serta ke empat penjuru mata angin.
Prosesi Sakral Belimbur menuntup kemeriahan Festival Erau Adat Kutai 2024 yang sudah dimulai sejak Sabtu (21/9). Namun sebelumnya ada prosesi mengulur naga
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News