Kadinkes Jaya Mualimin Ungkap Strategi Menekan Kasus Kematian Akibat DBD di Kaltim

Sebab, kata Jaya, salah satu indikasi kritis pasien DBD karena kekurangan cairan dalam tubuh.

"Pasien DBD biasanya kekurangan cairan karena sering muntah. Setelah intervensi cepat itu, minimal hari kelima sudah recovery,” terang magister administrasi rumah sakit itu.

Menyadari pentingnya penanganan pertama ini, Dinkes berupaya memenuhi fasilitas pelayanan kesehatan pada level dasar dengan pemenuhan alat rapid test DBD di seluruh Puskesmas.

Selain itu, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan atau nakes juga terus dilakukan demi menciptakan penanganan cepat dan tepat kepada pasien.

“Kalau masih ada Puskesmas yang belum memiliki alat rapid test ini, siap kami distribusi," ujar dr Jaya menegaskan.

Selanjutnya, lanjut dr Jaya, peningkatan fasilitas dengan terapi cairan juga dilakukan untuk mengurangi prevalensi kematian.

Terlepas dari upaya penanganan kasus, penanggulangan kasus DBD dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat di tengah masyarakat.

Mulai dari rutin membersihkan lingkungan dan rajin menguras tempat penampungan air di rumah untuk mengurangi risiko jentik nyamuk berkembang biak. (antara/jpnn)