Kadinkes Jaya Mualimin Ungkap Strategi Menekan Kasus Kematian Akibat DBD di Kaltim
kaltim.jpnn.com, SAMARINDA - Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualim mengungkapkan sejumlah strategi yang dilakukan pihaknya untuk menekan kasus kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini.
Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa itu, kasus kematian akibat DBD dapat dicegah dengan diagnosa dini pada gejala penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Diagnosa tercepat dan akurat, salah satunya dapat dilakukan dengan rapid test DBD yang bisa didapatkan di Puskesmas terdekat.
“Semakin cepat diagnosa, maka semakin cepat penanganan, diagnosa tepat, bukan diduga-duga saja," kata dr Jaya dilansir dari ANTARA, Selasa (17/1).
Karena itu, dia berpesan ketika tubuh merasakan gejala demam berdarah, seperti demam, muntah-muntah, atau bintik kemerahan di area tertentu, sebaiknya segera datang ke Puskesmas untuk menerima diagnosa.
"Waktu kritis DBD itu antara dua sampai tujuh hari. Kalau sampai hari keempat tidak ditangani, ini yang berbahaya,” tegasnya.
Dia menyampaikan intervensi cepat pada penanganan DBD dapat dilakukan sejak hari pertama diagnosa.
Salah satunya dengan pemasangan infus untuk menambah cairan dalam tubuh.
Kepala Dinkes dr Jaya Mualimin mengungkapkan sejumlah strategi untuk menekan kasus kematian akibat DBD di Kaltim
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News