BI Kaltim Fasilitasi 2 UMKM Ekspor Pisang Kepok dan Jamu ke Sejumlah Negara di Asia
kaltim.jpnn.com, SAMARINDA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) hingga November 2024 telah memfasilitasi dua usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melakukan ekspor ke sejumlah negara Asia.
Produk UMKM senilai Rp 235 miliar yang diekspor tersebut adalah bahan pangan mentah, berupa pisang kepok dari Kabupaten Kutai Timur, dan produk olahan berupa minuman jamu dari Kota Bontang.
"Fasilitasi ekspor terjadi karena sebelumnya kami melakukan pelatihan yang dikemas dalam Export Kaltimpreneurs, yakni rangkaian program edukasi, pelatihan, dan pendampingan secara komprehensif kepada UMKM," kata Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto, Selasa (12/11).
Pendampingan kemudian diteruskan bagi UMKM yang memiliki potensi ekspor dengan mempertemukan pelaku UMKM plus produknya dengan calon pembeli dari berbagai negara hingga ada pembeli yang berminat untuk impor.
Budi menyampaikan untuk program Kaltimpreners telah dilakukan pihaknya sebanyak empat kali sejak 2021.
Kemudian mulai 2022 sudah ada yang berhasil melakukan ekspor.
Tahun ini ada 76 UMKM peserta Kaltimpreners, dan yang berhasil ke pasar ekspor ada dua UMKM.
Untuk kegiatan Kaltimpreneurs terdiri dari seminar terbuka, rekrutmen peserta, seleksi administrasi, verifikasi lapangan, pelatihan kelas ekspor pemula dan eksportir lanjutan, business matching, bimbingan teknis dan pemantauan selama tiga bulan hingga kemudian lulus.
BI Kaltim telah memfasilitasi 2 UMKM melakukan ekspor ke sejumlah negara Asia, ada pisang kepok hingga produk minuman jamu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News