Bencana Hidrometeorologi Mengintai Kaltim, BMKG Minta Semua Pihak Selalu Waspada
kaltim.jpnn.com, BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Kaltim.
Hal ini sebagai dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi selama periode 17-21 Oktober ini.
Karena itu, BMKG melalui Stasiun Balikpapan mengimbau masyarakat dan semua pihak terkait untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi.
"Bencana hidrometeorologi itu, seperti banjir di Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Erika Mardiyanti, Selasa (18/10).
Erika mengungkapkan adanya daerah belokan angin disertai pertemuan angin (konfluen) di sekitar wilayah Kaltim, ditambah masih hangatnya suhu permukaan laut di Selat Makassar sehingga mendukung peluang pembentukan sejumlah titik awan hujan, khususnya pada periode tersebut.
Kondisi ini menyebabkan cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan dapat disertai petir dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi hujan sedang ke lebat dan disertai angin kencang tersebut adalah Kota Balikpapan, Kota Bontang, serta beberapa kecamatan di Kota Samarinda seperti Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Ulu, Sungai Kunjang, dan Kecamatan Samarinda Seberang.
Selain itu, kondisi serupa juga berpotens terjadi di delapan kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, yakni Bengalon, Kongbeng, Karangan, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Telen, Busang, dan Kecamatan Muara Wahau.
BMKG mengingatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Kaltim, khususnya selama periode 17-21 Oktober ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Kaltim di Google News